Saturday, May 25, 2019

Sebuah video cctv menangkap satu mobil ambulan pada kerumunan masa 22 mei, di duga membagi-bagikan uang. 

Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto, menegaskan pelaku kerusuhan adalah preman bayaran. Wiranto mengungkapkan berdasarkan hasil investigasi, kekacauan sengaja dibuat agar masyarakat benci terhadap pemerintah.

"Yang membuat kekacauan adalah preman-preman yang dibayar, bertato," kata Wiranto kepada wartawan di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Utara, Rabu (22/5/19).

Sedangkan dikutip dari detik.com pihak Polri menyebut ada keterlibatan preman yang sehari-hari beraktivitas di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat, dalam peristiwa kerusuhan yang berlangsung selama dua hari, sejak 21 hingga 22 Mei 2019. Para preman mendapat bayaran Rp 300 ribu perhari untuk ikut-ikutan menciptakan kekacauan.

"(Asal perusuh) Jawa barat, Banten, baru sisanya itu betul preman Tanah Abang. Preman tanah Abang ya, dibayar. Rp 300 ribu perhari, sekali datang, dikasih duit," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019)

Menurut Dedi pernyataanya dia dasari dari pengakuan para perusuh yang sudah di tetapkan sebagai Tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Dari hasil pemeriksaannya juga, para tersangka tersebut mengakui bahwa uang yang diterimanya tersebut sebagai imbalan untuk melakukan aksi yang rusuh. Mendompleng atau menyusup kepada pendemo yang awalnya seharusnya berlangsung damai dan tertib," kata Dedi.

Video detik-detik pembagian uang massa unjuk rasa pada 22 mei 2019

Beredar video cctv merekam sebuah ambulance berhenti di kerumunan warga sebelum terjadinya kerusuhan, di duga ambulance tersebut membagi-bagikan amplop berupa uang.
Video tersebut  di unggah oleh laman twitter @murthadaone, dan menurut akun tersebut video tersebut diambil dari cctv balitower.

Comments 0